Sabtu, 20-12-2008 | 12:38:39 WIB | muslimdaily.net
Selama masa gencatan senjata antara faksi-faksi perlawanan Palestina dengan pihak Teroris Zionis 'Israel' yang dimediasi oleh Mesir selama 6 bulan dan berakhir pada jam 6 pagi hari ini, Jum’at (19/12) telah tercatat 49 orang Palestina gugur syahid, baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza serta kota al-Quds (terjajah), di antara mereka tujuh dari kalangan anak-anak.
Sebelumnya faksi-faksi Palestina pada tanggal 19 Juni lalu mengumumkan gencatan senjata dengan pihak terotis Zionis 'Israel' yang dimediasi oleh pihak Mesir. Gencatan senjata itu sendiri mengharuskan dihentikannya penyerangan Israel ke wilayah Palestina, membuka blokade dan membuka perlintasan dengan imbalan serangan rudal dan aksi-aksi syahid dari pihak Palestina dihentikan. Sesuai kesepakatan, gencatan senjata akan dimulai terlebih dulu di wilayah Jalur Gaza kemudian ke Tepi Barat. Dan gencatan senjata ini sendiri berakhir pada hari, Jum’at (19/12).
Menurut data yang dimiliki oleh kantor berita Quds Press, menyebutkan bahwa 22 syahid gugur di wilayah Jalur Gaza dan di Tepi Barat tercatat juga angka 22 orang gugur syahid. Sementara di kota Al-Quds (terjajah) tercatat 5 syahid, tiga antarannya gugur saat melakukan aksi berani. Dari para syahid itu, tercatat ada tujuh syahid dari kalangan anak-anak dibawah usia 18 tahun dan dua dari kalangan orang tua.
Selama gencatan senjata, delapan pejuang Palestina gugur syahid dalam berbagai operasi militer yang digelar oleh pasukan khusus (kopasus) teroris Zionis 'Israel' di Tepi Barat.
Bulan November, dalam data itu, termasuk bulan yang paling banyak mencatat angka terbanyak dalam jumlah syuhada. Tercatat 17 syahid gugur, semuanya gugur dalam serangkaian serangan dan operasi yang digelar militer Zionis 'Israel' di wilayah Jalur Gaza. Kemudian bulan Juli yang mencatat 7 syahid gugur, lalu bulan September, Oktober, Desember yang masing-masing mencatat 6 syahid dalam setiap bulannya. Disusul bulan Juni yang mencatat hanya 4 syahid saja dan bulan Agustus yang mencatat hanya tiga syahid.
No comments:
Post a Comment